Testimoni

”Lembar ini disediakan untuk pengunjung blog yang ingin memberikan kesan dan pesan secara pribadi kepada pemilik blog ini dan isinya bebas, asal dibatasi dengan kesopanan dan kesantunan.

Klik Comment di bawah ini untuk memberikan testimoni dan terima kasih atas perhatiannya”.

HULUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU....................................................
Aduch akyu hari nech lagi "M" (aneh dan g' penting!!!!!!!!!!!)
bangun bo2k pergi ke cekulah mata "mbendhol" tau kenapa??????timbilan kale' kayak panca waktu itu.........
(timbilen koq bangga.......aneh.....njijik'i.......n agak nggilani!!!!!!)
ehm........(batuk rek..........g' pa2 wes!Wes kadung mblendung!)
kebelet pi2s rek.............
ayo pi2s bareng yuuuuuk..................
tuker2an pi2s ta?????????
hiyeeeeeeeekkkkkk........wueeeeeeeeeekkkkkk........mblukek2...............
iki sbenere nulis opo se??aku kq bingung y??
ga po2 wis...wis kadung!



aduch.........panca kebelet kentut nich...........
tapi g' kentut2 padahal hana dari tadi uda nunggu di kentut'i panca.....

konon katanya kentutnya panca tuch beraroma teraphi,,,,,,so gampangannya bisa bikin tambah tenang n fresh gtu
bunyi pun indah,,,,,,,,MELANTUN2..........

PERS CONFRENCE

klo yg nulis td tu panca lho bkn aku dewe!!!klo aku sih nehi bgd gt di entuti ma panca maunya ma enggar aza d!!
lho jamnya da selesai ni padahal aku msh mau klarifikasiin banyuak hal lho!!
yo wes qta lanjutin besok aza y

curhatQ

bingung mo nulis pa?
yo wis nulis asal2an aza y!!
tarik mang......

kyknx akhir2 ni Qagk silence d!why?because of u my live has changed..he5.ga denk
everything's change.that makes me feel confiuos.oh yeach....
mles bgd ga sih tw klo u tu orank sing bodoh bgd bahkan plng bodoh?masa' try out cm dpt 4.67!!!!
lu2s sih tp nilainx lhooo cm sgitu............!!! q nge-down bgd.....pdhl targetnx jauh dr iitchu...hiks....
tp gmnpun qta kudu teteup cemangat.....perjuangan msh panjang.
u have to try harder......!!!ayo CEMANGA........TTT!!!!!!!!!!

Sufi dan Kambing

Suatu malam seorang ulama Sufi bermimpi bahwa ia sedang menjual seekor kambing yang gemuk."Berapa harga kambing ini ?" tanya seorang calon pembeli."Dua belas dinar." kata sang sufi.
"Tujuh dinar."
"Tidak boleh."
"Delapan dinar."
"Tidak boleh."Ketika tawaran mencapai sembilan dinar, sang sufi terbangun dari tidurnya. Ia membuka kelopak matanya dan mengusapnya. Tak seekor kambingpun ia lihat. Pun tak ada calon pembeli. Cepat-cepat ia memejamkan matanya lagi sambil berkata.
"Kalau begitu, baiklah, sembilan dinar boleh kamu ambil."

 

Dungu

Di ruang kuliah, seorang dosen senior sedang memarahi mahasiswanya."Menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknnya. Sekarang sia-sia disini, yang merasa dungu BERDIRI !!!! ", sang dosen membentak.Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang mahasiswa berdiri."Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu ??? "
"Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega melihat Bapak berdiri sendiri."

 

Cacing Pilek

          Pada suatu hari Tiyo dan Vicca sedang bermain tebak-tebakkan. "Eh, coba tebak gimana caranya ngebedain kepala cacing dengan ekor cacing?," Tiyo mengawali tebakannya."Ehm.. apa yah... gak tau ah..!," jawab Vicca langsung nyerah."Caranya Kelitikin aja tu cacing, trus lo liat mana yang ketawa kegelian. Yang ketawa saat kamu Kelitikin berarti itu kaki. Tapi kalu marah saat kamu kelitikin itu berarti kepala," jawab Tiyo.
"Lha... kalau dikelitikin malah keluar busa, itu apa?," tanya Vicca lagi.
"Itu pasti hidung, karena cacingnya pilek"

 

Kok Nggak Mirip

   Saat pulang kuliah Rini menunggu bis di sebuah halte, tiba-tiba seorang cowok menegurnya.
Cowok: "Mbak Dessy Ratnasari ya.." Rini menjawab sambil setengah terkejut, "Bukan?!".
Cowok itu menunduk malu, tapi masih penasaran dan nekat bertanya lagi, "Mbak Dessy Ratnasari ya..."Rini menjawab setengah risih, "Bukan?!", sambil berpikir, "apa iya aku memang mirip Dessy ya?".Cowok itu masih penasaran rupanya dan kembali bertanya, "Mbak... mbak Dessy Ratnasary khan?".Putus asa, Rini menjawab, "Iya".Cowok itu lalu menyahut: "Lho... kok ndak mirip".